Preview Dokumen - Document Anonymizer

PN_Jkt.Pst_2025_Pid.Sus-Anak_8_putusan_anonimisasi (1).pdf

Processed Diproses: 10/12/2025 03:36

Editor Dokumen

Halaman 1 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
TES 1 
Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 
SAKSI 1 ALAMAT 1 Pusat yang mengadili perkara pidana anak 
dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan 
sebagai berikut dalam perkara SAKSI 2 : 
1.  Nama lengkap  : PELAKU ANAK. 
2.  Tempat lahir  : ALAMAT 1. 
3.  Umur/Tanggal lahir  : 18 tahun/TANGGAL. 
4.  Jenis kelamin  : Laki-laki; 
5.  Kebangsaan  : Indonesia. 
6. Tempat tinggal           : Kel.                                                         Kampung 
SAKSI 3.                                                      Tanah 
Abang   
7.  Agama  : Islam. 
8.  Pekerjaan  : Pelajar. 
Dalam perkara ini anak pelaku tidak ditahan:  
 anak pelaku didampingi oleh penasehat KORBAN 
Permana,SH.,MH dan PENGGUGAT,SH. berdasarkan surat kuasa 
Khusus tertanggal  TANGGAL; 
 Anak pelaku juga didampingi oleh pembimbing kemasyarakatan dan 
orangtua/wali;  
SAKSI 1 tersebut; 
Setelah membaca: 
- Penetapan  Ketua SAKSI 1 SAKSI 1 ALAMAT 1 PIHAK 8 
8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst tanggal TANGGAL tentang penunjukan 
Hakim; 
- PIHAK 9 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst tanggal 24 Maret 
2025 tentang penetapan hari sidang; 
- Hasil penelitian kemasyarakatan; 
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan; 
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan PIHAK 10 serta 
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan; 
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana tertanggal TANGGAL 
yang diajukan oleh PIHAK 11 yang pada pokoknya sebagai berikut: 
             Pid.I.A.4

Halaman 2 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
1. PIHAK 12 PELAKU ANAK terbukti bersalah secara sah dan 
meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam 
dalam Pasal 76C jo Pasal 80 UU RI No. 35 tahun 2014 tentang 
Perubahan atas UU No.23 Tahun 2002 tentang PIHAK 13 
sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Jaksa PIHAK 11; 
2. Menjatuhkan pidana terhadap Anak PELAKU ANAK dengan pidana 
penjara selama 1 (satu) tahun dengan perintah agar Anak segera 
ditahan  
3. Menyatakan barang bukti berupa : 
1. 1 (satu) pasang sepatu bola Nike berwarna biru 
2. 1 (satu) potong baju berwarna putih 
3. 1 (satu) unit handphone Redmi berwarna biru 
4. 1 (satu) buah Flashdisk berwarna hitam berisikan obrolan Whatsapp 
(dikembalikan kepada saksi SAKSI 1) 
4. Menetapkan agar Anak membayar biaya perkara sebesar Rp 
5000,00(lima ribu rupiah). 
Setelah mendengar pembelaan Anak dan atau PIHAK 15 
secara tertulis tertanggal TANGGAL yang pada pokoknya sebagai berikut: 
memohon agar PIHAK 16 IKI dapat dikenakan 
hukuman berupa tindakan yang berupa pengembalian Kepada orangtua/Wali 
sebagaimana Pasal 82 ayat (1) huruf a;  
Setelah mendengar permohonan orang tua Anak secara lisan yang 
pada pokoknya menyatakan memohon agar anak dapat dikembalikan kepada 
orangtua/wali  dan berjanji akan lebih memperhatikan anak dimasa depan; 
Setelah mendengar dan membaca rekomendasi dari bapas secara 
tertulis nomor : W.10.PAS.5-PK.04.01-2646 tertanggal TANGGAL yang 
memberikan rekomendasi pada pokoknya sebagai berikut: 
Merekomendasikan agar anak mendapat pembinaan dalam lembaga 
yaitu disentra PIHAK 17 jakarta sebagaimana diatur dalam pasal 71 Ayat (1) 
huruf d Undang-PIHAK 18 nomor 11 tahun 2012 tentang 
sistem PIHAK 19; 
Setelah mendengar tanggapan PIHAK 11 terhadap pembelaan 
anak pelaku yang pada pokoknya tetap sebagaimana tuntutannya ; 
Menimbang, bahwa anak pelaku diajukan ke persidangan oleh Penuntut 
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:  
 ------ Bahwa ia anak PELAKU ANAK, pada hari Senin tanggal 5 Desember 
2022 sekira Pukul 21.00 WIB bertempat di pinggir PIHAK 20 RW.09

Halaman 3 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
PIHAK 21, PIHAK 22, ALAMAT 1 Pusat atau 
setidak-tidaknya pada bulan Desember 2022 atau setidak-tidaknya masih dalam 
tahun 2022 atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk daerah 
hukum SAKSI 1 ALAMAT 1 Pusat yang berwenang memeriksa dan 
mengadili, telah melakukan tindak pidana "menempatkan, membiarkan, 
melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan 
terhadap Anak", dilakukan dengan cara sebagai berikut: -----------------------------------------------  
 Bahwa berdasarkan PIHAK 23 6982/KLT/MENDAGRI/JP/2011 
tanggal TANGGAL, lahir pada tanggal TANGGAL menanyakan 
bahwa anak PELAKU ANAK lahir pada tanggal TANGGAL sehingga 
pada saat kejadian perkara PELAKU ANAK berumur 15 (lima) belas tahun; 
 Bahwa berawal pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi, 
anak saksi SAKSI KORBAN meminjamkan 2 (dua) pasang sepatu dan 1 
(satu) buah tas kepada sdr. BINTANG. Kemudian saat anak saksi SAKSI 
KORBAN meminta kembali 2 (dua) pasang sepatu dan 1 (satu) buah tas 
tersebut, sdr. BINTANG mengatakan kepada anak saksi SAKSI KORBAN 
bahwa 2 (dua) pasang sepatu dan 1 (satu) buah tas tersebut sudah sdr. 
BINTANG serahkan kepada anak PELAKU ANAK. Selanjutnya sekira pada 
akhir bulan November 2022 anak saksi SAKSI KORBAN meminta anak 
PELAKU ANAK untuk mengembalikan 2 (dua) pasang sepatu dan 1 (satu) 
buah tas milik anak saksi SAKSI KORBAN, namun anak PELAKU ANAK 
tidak kunjung memberikan 2 (dua) pasang sepatu dan 1 (satu) buah tas 
tersebut. Kemudian sampai dengan hari Senin tanggal TANGGAL 
sekira Pukul 18.35 WIB anak saksi SAKSI KORBAN terus menagih dan 
meminta anak PELAKU ANAK untuk mengembalikan 2 (dua) pasang sepatu 
dan 1 (satu) buah tas milik anak saksi SAKSI KORBAN sehingga membuat 
anak PELAKU ANAK kesal dan marah. Selanjutnya di hari yang sama sekira 
Pukul 21.00 WIB, anak PELAKU ANAK mendatangi anak saksi SAKSI 
KORBAN yang saat itu sedang bermain gitar di pinggir PIHAK 20 
RW.09 PIHAK 21, PIHAK 22, ALAMAT 1 Pusat 
bersama temannya yakni sdr. RIDHO. Kemudian anak PELAKU ANAK 
mengajak anak saksi SAKSI KORBAN berkelahi, lalu anak PELAKU ANAK 
langsung memukuli bagian kepala dan wajah anak saksi SAKSI 
KORBAN menggunakan kedua tangannya secara bergantian dengan 
posisi anak saksi SAKSI KORBAN duduk di pinggir trotoar sambil menutupi 
kepala dan wajahnya sedangkan anak PELAKU ANAK dalam posisi berdiri. 
Selanjutnya setelah anak PELAKU ANAK memukuli anak saksi SAKSI

Halaman 4 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
KORBAN, anak PELAKU ANAK pergi meninggalkan anak saksi SAKSI 
KORBAN sambil mengumpat kepada anak saksi SAKSI KORBAN  
dengan mengatakan “anjing lo, bego lo” lalu sekira 5 menit kemudian 
anak PELAKU ANAK datang lagi sambil membawa sepasang sepatu milik 
anak saksi SAKSI KORBAN lalu anak PELAKU ANAK melempar dengan 
keras sepasang sepatu tersebut ke arah anak saksi SAKSI KORBAN. 
Kemudian anak PELAKU ANAK ingin memukuli lagi anak saksi SAKSI 
KORBAN namun berhasil dilerai oleh pengguna jalan sekitar. Selanjutnya 
anak saksi SAKSI KORBAN pulang ke rumahnya yang beralamat di 
Rusunawa KS. PIHAK 24 A Lt..12 No. 08, PIHAK 25 I RT 
002/001 PIHAK 26, PIHAK 27 ALAMAT 1 Barat 
untuk beristirahat, namun anak saksi SAKSI KORBAN merasakan sakit yang 
amat sangat pada bagian leher dan kepalanya sehingga anak saksi SAKSI 
KORBAN tidak dapat tidur. Kemudian pada hari Selasa tanggal 6 Desember 
2022 sekira pukul 05.30 WIB, saksi SAKSI 1 yang merupakan ibu anak saksi 
SAKSI KORBAN membangunkan anak saksi SAKSI KORBAN untuk bersiap 
pergi ke sekolah namun anak saksi SAKSI KORBAN mengatakan tidak mau 
sekolah karena merasa sakit pada bagian kepala. Lalu sekitar Pukul 07.00 
WIB anak saksi SAKSI KORBAN meminta obat kepada saksi SAKSI 1 dan 
menceritakan peristiwa pemukulan yang dilakukan oleh anak PELAKU ANAK 
kepada anak saksi SAKSI KORBAN; 
 Bahwa pada tanggal TANGGAL, terhadap anak saksi SAKSI 
KORBAN dilakukan pemeriksaan pada PIHAK 28 
yaitu sebagaimana dalam PIHAK 29 dari PIHAK 30 
PIHAK 31: 273/Ver/RSUDTarakan/XII/2022 tanggal 12 
Desember 2022 yang dibuat dan ditandatangani oleh PIHAK 32 dr. 
Rozma, yang pada pokoknya menerangkan pada tanggal TANGGAL 
Pukul 16.30 WIB bertempat di IGD PIHAK 28 
ALAMAT 1, telah melakukan pemeriksaan atas korban dengan nomor rekam 
medis: 01527733 atas nama SAKSI KORBAN dengan kesimpulan hasil 
pemeriksaan sebagai berikut: 
Pada anak laki-laki berusia empat belas tahun ini ditemukan luka lecet 
pada batang hidung dan bibir bawah, memar pada lengan atas kanan serta 
pembengkakan pada dahi akibat kekerasan tumpul yang tidak 
menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan 
jabatan atau pencaharian. 
 Bahwa berdasarkan PIHAK 23: 0953/KLT/07-JP/2015 tanggal 24

Halaman 5 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
Agustus 2015, pada pokoknya menunjukan bahwa anak SAKSI KORBAN 
lahir pada tanggal TANGGAL sehingga pada saat kejadian perkara, 
anak SAKSI KORBAN berusia 14 (empat) belas tahun sehingga menurut 
Pasal 1 Angka 3 Undang-PIHAK 18 Nomor 11 Tahun 2012 
tentang Sistem PIHAK 19 adalah termasuk dalam golongan 
anak. 
 ------ Perbuatan anak sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 76C jo 
Pasal 80 UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 
2002 tentang PIHAK 13. -------------------------------------------------------------------------  
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan PIHAK 11, anak pelaku  
dan atau PIHAK 15 Anak tidak mengajukan keberatan dan memohon 
agar sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi;  
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya PIHAK 11 
telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut: 
1. Saksi SAKSI 1 menerangkan dibawah sumpah dipersidangan pada 
pokoknya sebagai berikut : 
- Bahwa saksi diperiksa dalam persidangan dengan keadaan sehat 
jasmani maupun rohani serta bersedia untuk diperiksa dan akan 
memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya; 
- Bahwa saksi mengerti sebabnya diperiksa sebagai saksi dalam 
persidangan sehubungan dengan Anak pelaku MUHAMMAD RIZKI 
ISWANTO ALIAS IKI melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap 
Anak saksi yang bernama saksi SAKSI KORBAN ; 
- Bahwa saksi menerangkan bahwa awalnya pada tanggal 6 Desember 
2022 sekitar jam 05.30 WIB saksi membangunkan saksi korban SAKSI 
KORBAN untuk sekolah tetapi tidak mau sekolah karena kepalanya sakit, 
kemudian sekitar 07.00 saksi korban SAKSI KORBAN bangun lalu 
meminta obat untuk kepalanya yang sedang sakit,  
- Bahwa kemudian saksi menanyakan apa yang sakit dan kenapa 
mukanya merah-merah lalu anak saksi SAKSI KORBAN menjawab 
bahwa telah ditonjokin orang. Kemudian saksi tanya “kamu ganggu orang 
itu?” dan dijawab anak saksi SAKSI KORBAN “ngga, coba aja mama lihat 
Wa nya!” lalu saksi lihat chat Whastapps anak saksi dengan Anak RISKI 
als IKI yang mana saksi SAKSI KORBAN menagih sepatu bola yang 
dipinjamkannya kepada Anak RISKI als IKI namun Anak RISKI als IKI 
ketika ditagih marah-marah dan berkata kasar menyuruh saksi SAKSI

Halaman 6 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
KORBAN yang mengambil sepatu yang dipinjam oleh Anak RISKI als IKI 
namun saksi SAKSI KORBAN tidak mau mengambil sepatu tersebut di 
Anak RISKI als IKI karena yang seharusnya mengembalikan ialah Anak 
RISKI als IKI.  
- bahwa pada tanggal TANGGAL sekitar jam 20.30 WIB, saksi 
SAKSI KORBAN sedang bermain dengan sdr. RIDHO di ALAMAT DISAMARKAN
RT. 007/009 Kel. PIHAK 37. PIHAK 38 ALAMAT 1 Pusat 
kemudian dihampiri oleh Anak RISKI als IKI dan teman -temannya 
langsung saksi SAKSI KORBAN ditonjokin oleh Anak RISKI als IKI dan 
dikembalikan sepatunya dengan cara dilempar. Setelah itu Anak RISKI 
als IKI dan teman-temannya pergi 
- PIHAK 39 terjadi kembali penganiayaan kedua kalinya yang 
dialami oleh saksi SAKSI KORBAN namun saksi lupa tanggalnya, yang 
mana awalnya saksi SAKSI KORBAN sedang mengendarai sepeda 
motor lalu dicegat oleh Anak RISKI als IKI kemudian leher saksi SAKSI 
KORBAN dipiting dan ditonjok di bawah ketiak lebih dari sekali kemudian 
dilerai oleh saksi yang bernama sdr. FATIH. 
- PIHAK 39 terjadi kejadian penganiayaan ketiga kalinya pada 
tanggal TANGGAL sekitar jam 04.00 WIB, yang mana awalnya 
sekitar jam 02.00 WIB saksi SAKSI KORBAN diajak keluar main oleh 
saksi SAKSI 2, kemudian disaat sedang bermain dihampiri oleh Anak 
RISKI als IKI dan teman-temannya yang mana teman -temannya 
mengompori sehingga terjadi aniaya kembali terhadap saksi SAKSI 
KORBAN yang dilakukan oleh Anak RISKI als IKI. 
- Bahwa saksi menerangkan setelah terjadinya peristiwa pemukulan oleh 
anak PELAKU ANAK terhadap anak SAKSI KORBAN, anak SAKSI 
KORBAN mengalami perubahan sikap yakni anak SAKSI KORBAN 
sering merasa cemas yang menyebabkan anak SAKSI KORBAN suka 
berteriak, memukulkan kepala nya ke tembok, hingga melukai 
keluarganya; 
- Bahwa saksi menerangkan telah membawa anak SAKSI KORBAN ke 
psikolog dan kemudian ke psikater; 
- Bahwa saksi dalam persidangan saksi memperlihatkan kepada Majelis 
Hakim dan Jaksa PIHAK 11 surat hasil pemeriksaan psikater anak 
SAKSI KORBAN; 
- Bahwa saksi menerangkan setelah terjadinya peristiwa pemukulan oleh 
anak PELAKU ANAK terhadap anak SAKSI KORBAN, anak SAKSI

Halaman 7 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
KORBAN kehilanagan fokus belajar dan sering tantrum saat disekolah 
yang akhirnya anak SAKSI KORBAN tidak melanjutkan sekolahnya 
Atas keterangan saksi tersebut anak pelaku membenarkan dan tidak 
berkeberatan. 
2. Saksi  korban  Anak SAKSI KORBAN, dipersidangan menerangkan 
pada pokoknya sebagai berikut : 
- Bahwa saksi diperiksa dalam persidangan dengan keadaan sehat 
jasmani maupun rohani serta bersedia untuk diperiksa dan akan 
memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya 
- Bahwa saksi mengerti sebabnya diperiksa sebagai saksi dalam 
persidangan sehubungan dengan Anak MUHAMMAD RIZKI ISWANTO 
ALIAS IKI melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap dirinya 
dengan cara memukul dengan tangan mengepal pipi sebelah kiri saksi 
Sabtu tanggal TANGGAL di dalam gg lontar Kel. PIHAK 40 
Kec. PIHAK 38 ALAMAT 1 Pusat; 
- Bahwa saksi  menerangkan bahwa pada awalnya pada tanggal 5 
Desember 2022 sekitar jam 21.00 WIB saksi sedang bermain gitar di 
pinggir jalan dengan sdr. RIDHO, kemudian saksi dihampiri Anak RISKI 
als IKI dan teman-temannya yang mengajak ribut saksi dengan 
mengatakan “ayo ribut anjing”, lalu Anak RISKI als IKI langsung 
menonjoki bagian kepala dan wajah saksi menggunakan kedua 
tangannya secara bergantian dengan posisi saksi duduk di pinggir trotoar 
sambil menutupi kepala dan wajah saksi ketika dipukuli sedangkan Anak 
RISKI als IKI dalam posisi berdiri di belakang saksi. Adapun kejadian 
penganiayaan tersebut terjadi sekitar 5 (lima) menitan dan saksi tidak 
melawan sedikitpun serta tidak ada yang melerai.  
- bahwa PIHAK 41 RISKI als IKI memukuli saksi, Anak RISKI als IKI juga 
mengatakan kata-kata kasar kepada saksi seperti anjing dan bego. 
Setelah itu Anak RISKI als IKI pergi meninggalkan saksi, sekitar 5 (lima) 
menitan kembali lagi sambil melempar sepasang sepatu bola ke arah 
kepala saksi, PIHAK 42 RISKI als IKI ingin memukuli saksi kembali 
namun segera dilerai oleh orang yang lewat yang tidak saksi kenal. 
Sehingga setelah itu saksi pulang ke rumah.  
- bahwa Pada malamnya saksi tidak bisa tidur karena merasakan leher dan 
kepala saksi sakit serta bibir bengkak. Kemudian keesokan harinya saksi 
tidak sekolah karena masih merasakan sakit dan siangnya ibu saksi 
melaporkan ke PIHAK 43 ALAMAT 1 Pusat;

Halaman 8 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
- Bahwa saksi korban menjelaskan setelah kejadian penganiayaan 
pertama, terjadi lagi penganiayaan yang dilakukan Anak RISKI als IKI 
kepada saksi Adapun kejadian penganiayaan kedua kalinya terjadi di 
depan gang ALAMAT DISAMARKANIII RW. 09 Kel. PIHAK 37. Tanah 
Abang sekitar jam 04.00 WIB namun saksi tidak ingat hari dan 
tanggalnya, yang mana awalnya saksi sedang muter-muter dengan sdr. 
DION mengendarai sepeda motor lalu dicegat oleh Anak RISKI als IKI 
dan mengajak ribut saksi dengan mengatakan “yok ribut yok” kemudian 
leher saksi dipiting dari samping kiri saksi oleh Anak RISKI als IKI, lalu 
saksi dan Anak RISKI als IKI dipisahkan/dilerai oleh sdr. FATIH lalu saat 
saksiingin meninggalkan tempat tersebut Anak RISKI als IKI menonjok 
pinggang kiri saksi sebanyak 1 (satu) kali. 
- PIHAK 39 terjadi kejadian penganiayaan ketiga kalinya pada 
tanggal TANGGAL sekitar jam 04.00 WIB, yang mana awalnya 
sekitar jam 02.00 WIB saksi diajak keluar main oleh sdr. SAKSI 2, ketika 
sedang bersama sdr. SAKSI 2 tiba-tiba sdr. SAKSI 2 ingin buang air 
besar sehingga saksi menunggu di dalam warnet DAENG, lalu saksi 
dihampiri oleh sdr. SAKSI 2 dan Anak RISKI als IKI serta teman-
temannya kemudian Anak RISKI als IKI menarik tangan saksi untuk 
keluar warnet dan menanyakan “lo ya yang ngatain sok jagon?” lalu saksi 
jawab “yang ngomong mamat bukan saksi” lalu saksi diajak ke rumah sdr. 
MAMAT namun sdr. MAMAT tidak mengaku mengatakan kata -kata itu. 
PIHAK 44 RISKI als IKI “ini MAMAT kalo ngga ngaku gue pukulin lo ya”. 
Setelah itu saksi dibawa Anak RISKI als IKI ke ALAMAT DISAMARKAN. Kebon 
Melati PIHAK 38 lalu saksi dipukuli kembali oleh Anak RISKI als IKI 
dengan posisi awal saksi sedang berdiri menyender di meja lalu tangan 
saksi ditarik oleh Anak RISKI als IKI sehingga saksi jatuh ke tanah 
dengan posisi duduk lalu Anak RISKI als IKI menonjok kepala saksi 2 
(dua) kali dan menendang menggunakan lutut 1 (satu) kali. Setelah itu 
saksi pulang ke rumah 
- Bahwa saksi menerangkan bahwa Akibat penganiayaan tersebut saksi 
mengalami sakit kepada dan leher, Bengkak dibagian kepala belakang, 
dan robek dibagian bibir dalam 
Atas keterangan saksi tersebut, anak pelaku membenarkan dan tidak 
berkeberatan. 
3.PIHAK 47 SAKSI 2, menerangkan dipersidangan pada pokoknya sebagai 
berikut :

Halaman 9 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
- Bahwa saksi diperiksa dalam persidangan dengan keadaan sehat 
jasmani maupun rohani serta bersedia untuk diperiksa dan akan 
memberikan keterangan dengan benar; 
- Bahwa saksi mengerti sebabnya diperiksa sebagai saksi dalam 
persidangan sehubungan dengan Anak MUHAMMAD RIZKI ISWANTO 
ALIAS IKI melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap saksi SAKSI 
KORBAN dengan cara memukul dengan tangan terkepal mengenai  pipi 
sebelah kiri saksi Sabtu tanggal TANGGAL di dalam gg lontar 
Kel. PIHAK 37. PIHAK 38 ALAMAT 1 Pusat; 
- Bahwa saksi menerangkan bahwa Anak pelaku RISKI als IKI ada 
melakukan penganiayaan terhadap saksi korban SAKSI KORBAN 
dengan cara memukul dengan tangan mengepal pipi kanan dan kiri saksi 
SAKSI KORBAN sebanyak 2 (dua) kali dan menendang kaki saksi SAKSI 
KORBAN sebanyak 1 (satu) kali; 
- Bahwa saksi menerangkan awalnya pada hari Minggu tanggal 24 
Desember 2022 sekitar jam 00.00 WIB saksi menghubungi saksi korban 
SAKSI KORBAN karena disuruh oleh Anak pelaku RISKI als IKI untuk 
menjebak saksi SAKSI KORBAN keluar rumah. 
- PIHAK 39 saksi janjian ketemuan dengan saksi SAKSI KORBAN 
di pos Dishub PIHAK 40 PIHAK 38, kemudian saksi mengajak 
saksi SAKSI KORBAN ke warnet yang sudah saksi sepakati dengan Anak 
RISKI als IKI. Lalu saksi beralasan ingin buang air besar sehingga saksi 
meninggalkan saksi SAKSI KORBAN.  
- bahwa Kemudian saksi datang ke warnet bersama Anak pelaku RISKI als 
IKI, dan beberapa teman saksi lainnya yang bernama sdr. SAKSI ADE 
CHARGE, sdr. RAYHAN, saksi FAQIH, dan sisanya saksi tidak mengenal 
Namanya. PIHAK 44 RISKI als IKI mengajak saksi korban SAKSI 
KORBAN ke luar warnet kemudian mengajaknya ke gang lontar lalu di 
tempat tersebut “lu yang ngatain gue jagoan ya?” lalu dijawab saksi 
korban SAKSI KORBAN “bukan gue ki tapi si MAMAT”. Setelah itu Anak 
RISKI als IKI mengajak saksi SAKSI KORBAN dan teman-teman lainnya 
ke rumah sdr. MAMAT untuk konfirmasi, namun sdr. MAMAT tidak merasa 
mengatakan bahwa Anak RISKI als IKI sok jagoan sehingga saat itu saksi 
SAKSI KORBAN dibawa kembali ke gang lontar lalu Anak RISKI als IKI 
langsung memukul pipi kanan dan kiri saksi korban SAKSI KORBAN 
serta menendang kaki saksi korban SAKSI KORBAN sebanyak 1 (satu) 
kali. Setelah itu saksi pulang karena hujan.

Halaman 10 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
Atas keterangan saksi tersebut  anak pelaku membenarkan dan tidak 
berkeberatan. 
Menimbang, bahwa anak pelaku dipersidangan telah memberikan 
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: 
-  PIHAK 49 pelaku pada saat diperiksa dipersidangan dalam keadaan 
sehat jasmani maupun rohani dan bersedia diperiksa serta memberikan 
keterangan yang sebenar-benarnya; 
- PIHAK 49 pelaku mengerti diperiksa dipersidangan untuk memberikan 
keterangan melakukan penganiayaan terhadap saksi SAKSI KORBAN 
pada hari Senin tanggal TANGGAL sekira pukul 21.00 WIB di 
pinggir jalan ALAMAT DISAMARKANRW. 009 Kel. PIHAK 37. Tanah 
Abang ALAMAT 1 Pusat. 
- PIHAK 49 pelaku RISKI als IKI melakukan penganiayaan terhadap 
saksi SAKSI KORBAN dengan cara memukul dengan tangan mengepal 
pipi kanan dan kiri saksi SAKSI KORBAN sebanyak 2 (dua) kali dan 
menendang kaki saksi SAKSI KORBAN sebanyak 1 (satu) kali; 
- PIHAK 49 MUHAMMAD RIZKI ISWANTO ALIAS IKI menerangkan 
awalnya pada tanggal TANGGAL sekitar jam 21.00 WIB Anak 
MUHAMMAD RIZKI ISWANTO ALIAS IKI dan beberapa teman Anak 
MUHAMMAD RIZKI ISWANTO ALIAS IKI menghampiri saksi SAKSI 
KORBAN yang mana sedang bermain gitar di pinggir jalan dengan sdr. 
RIDHO di ALAMAT DISAMARKANRaya RW.9 Kel. PIHAK 40 PIHAK 38 
(samping warung klontong ceu Ade); 
- PIHAK 49 pelaku MUHAMMAD RIZKI ISWANTO ALIAS IKI mengajak 
ribut saksi korban SAKSI KORBAN dengan mengatakan “ayo ribut 
anjing”, lalu Anak MUHAMMAD RIZKI ISWANTO ALIAS IKI langsung 
memukuli bagian kepala dan wajah saksi korban SAKSI KORBAN 
menggunakan kedua tangannya secara bergantian dengan posisi saksi 
SAKSI KORBAN duduk di pinggir trotoar sambil menutupi kepala dan 
wajahnya. Adapun kejadian penganiayaan tersebut terjadi sekitar 5 (lima) 
menitan dan saksi korban SAKSI KORBAN tidak melawan sedikitpun 
serta tidak ada yang melerai.  
- Bahwa PIHAK 41 pelaku  RIZKI memukuli saksi korban  SAKSI 
KORBAN, Anak RIZKI juga mengatakan kata-kata kasar kepada saksi 
SAKSI KORBAN ‘anjing’ dan ‘bego’. Setelah itu Anak RIZKI pergi 
meninggalkan saksi SAKSI KORBAN, sekitar 5 (lima) menitan Anak 
RIZKI kembali lagi sambil melempar sepasang sepatu bola ke arah

Halaman 11 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
kepala saksi SAKSI KORBAN. PIHAK 42 RIZKI ingin memukuli 
Kembali saksi SAKSI KORBAN namun segera dilerai oleh orang yang 
lewat yang tidak Anak RIZKI kenal. PIHAK 42 RIZKI meninggalkan 
tempat tersebut. 
- Bahwa setelah kejadian penganiayaan pertama, Anak pelaku 
MUHAMMAD RIZKI ISWANTO ALIAS IKI melakukan penganaiyaan 
kembali terhadap saksi SAKSI KORBAN. Adapun kejadian penganiayaan 
kedua kalinya terjadi di depan gang ALAMAT DISAMARKANIII RW. 09 Kel. Kebon 
PIHAK 53. PIHAK 38 sekitar jam 03.00 WIB namun Anak 
MUHAMMAD RIZKI ISWANTO ALIAS IKI tidak ingat hari dan tanggalnya, 
yang mana Anak RIZKI mencegat sepeda motor yang sedang dikendarai 
saksi SAKSI KORBAN kemudian Anak RIZKI mengajak ribut saksi SAKSI 
KORBAN dengan mengatakan “yok ribut yok” kemudian Anak RIZKI 
memiting leher SAKSI korban SAKSI KORBAN dari samping kiri SAKSI 
korban SAKSI KORBAN, lalu Anak RIZKI dipisahkan/dilerai oleh sdr. 
FATIH dan Anak RIZKI sempat berontak tidak ingin dipisahkan; 
- Bahwa pada tanggal TANGGAL sekitar jam 04.00 WIB, yang 
mana awalnya sdr. SAKSI 2 mengatakan kepada Anak RIZKI bahwa 
Anak RIZKI dikatain saksi SAKSI KORBAN sok jagoan dan tengil 
sehingga Anak RIZKI terpancing emosi lalu Anak RIZKI menghampiri 
saksi SAKSI KORBAN yang sedang berada di warnet Daeng kemudian 
Anak RIZKI menarik tangan saksi SAKSI KORBAN untuk keluar dari 
warnet dan menanyakan “lo ya yang ngatain gue sok jagon?” lalu saksi 
SAKSI KORBAN jawab “yang ngomong mamat bukan saksi”. Kemudian 
saksi SAKSI KORBAN Anak RIZKI ajak ke sebuah gang lokasi JL. Jati 
Bunder VII lalu Anak RIZKI menanyakan kembali kepada saksi  SAKSI 
KORBAN “siapa yang ngatain gue tengil?” lalu dijawab saksi SAKSI 
KORBAN “yang ngomong MAMAT” lalu Anak RIZKI pukul pipi saksi  
SAKSI KORBAN sebanyak 1 (satu) dengan tangan mengepal. Kemudian 
Anak RIZKI mengajak saksi SAKSI KORBAN ke rumah sdr. MAMAT 
untuk mengkonfirmasi dan Anak RIZKI juga mengatakan “ini MAMAT kalo 
ngga ngaku gue pukulin lo ya”. Sesampainya di rumah sdr. MAMAT yang 
berlokasi di ALAMAT DISAMARKAN, sdr. MAMAT tidak mengaku mengatakan kata-kata 
itu. Setelah itu Anak RIZKI membawa saksi SAKSI KORBAN ke ALAMAT DISAMARKAN
Kel. Kebon Melati PIHAK 38 lalu saya menarik tangan saksi SAKSI 
KORBAN yang mana saksi SAKSI KORBAN sedang menyender di meja 
hingga terjatuh ke tanah dengan posisi duduk lalu Anak RIZKI memukul

Halaman 12 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
kepala saksi SAKSI KORBAN sebanyak 2 (dua) kali sedangkan saksi 
SAKSI KORBAN tidak melakukan perlawanan hanya menutupi bagian 
kepada dan wajahnya saja 
Menimbang, bahwa anak pelaku melalui PIHAK 55 telah 
mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge) sebagai berikut:  
1. Saksi SAKSI ADE CHARGE yang menerangkan di bawah sumpah yang 
pada pokoknya sebagai berikut :  
- Bahwa saksi menerangkan mengenal anak pelaku MUHAMMAD RIZKI 
ISWANTO ALIAS IKI dan anak saksi korban SAKSI KORBAN 
- Bahwa saksi biasa bermain bersama anak MUHAMMAD RIZKI ISWANTO 
ALIAS IKI dan anak saksi SAKSI KORBAN di lingkungan rumah karena 
memang masih satu tongkrongan 
- Bahwa saksi menerangkan tidak pernah melihat anak MUHAMMAD RIZKI 
ISWANTO ALIAS IKI melakukan pemukulan terhadap anak saksi SAKSI 
KORBAN 
- Bahwa saksi menerangkan anak saksi korban SAKSI KORBAN masih suka 
bermain dengan anak pelaku MUHAMMAD RIZKI ISWANTO ALIAS IKI 
dan teman-teman yang lainnya 
- Bahwa dalam persidangan saksi diperlihatkan oleh PIHAK 11 
sebuah video yang menunjukkan saksi sedang memukuli seseorang dan 
saksi membenarkan bahwa yang memukul itu adalah saksi. 
Atas keterangan saksi anak membenarkan dan tidak berkeberatan. 
menimbang, bahwa PIHAK 11 telah mengajukan bukti surat 
berupa: 
 PIHAK 29 dari PIHAK 28 Nomor: 
273/Ver/RSUDTarakan/XII/2022 tanggal TANGGAL yang dibuat 
dan ditandatangani oleh PIHAK 32 dr. Rozma , yang pada 
pokoknya menerangkan pada tanggal TANGGAL Pukul 16.30 WIB 
bertempat di IGD PIHAK 28 ALAMAT 1, telah 
melakukan pemeriksaan atas korban dengan nomor rekam medis: 
01527733 atas nama SAKSI KORBAN dengan kesimpulan hasil 
pemeriksaan sebagai berikut: 
Pada anak laki-laki berusia empat belas tahun ini ditemukan luka lecet 
pada batang hidung dan bibir bawah, memar pada lengan atas kanan 
serta pembengkakan pada dahi akibat kekerasan tumpul yang tidak 
menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan

Halaman 13 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
jabatan atau pencaharian. 
- PIHAK 57 dan Konseling dari PIHAK 58 
Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi DKI ALAMAT 1 nomor 7280/BP.03.01 
tanggal TANGGAL yang dibuat dan ditandatangani oleh psikolog 
PIHAK 59, M.Psi, Psikolog yang dilakukan pemeriksaan pada 10 
Agustus 2023, TANGGAL, TANGGAL dan 30 November 
2023 yang pada pokoknya menerangkan : 
1. Berdasarkan keterangan dari ZA, ZA diduga mengalami peristiwa 
traumatis yakni kekerasan fisik berupa pemukulan dan penendangan 
pada bagian tubuh ZA yang menurut ZA dilakukan oleh Kiki dan 
teman-teman Kiki. Kejadian yang dilakukan Kiki lebih dari satu kali dan 
membuat ZA mengalami luka dan nyeri di beberapa area tubuhnya, 
termasuk kepala. 
2. Pada saat peristiwa tersebut terjadi, ZA tidak cukup berdaya untuk 
melakukan perlawanan mengingat ZA sendirian sementara Kiki 
bersama beberapa orang temannya. Kondisinya saat itu dimana ZA 
mengalami kekerasan secara tiba-tiba membuatnya tidak berdaya dan 
tidak siap melakukan sesuatu karena ZA tidak menduga bahwa hal 
tersebut akan terjadi. 
3. Peristiwa yang dialaminya berdampak kuat secara psikologis berupa 
PIHAK 60 (gangguan stress pascatrauma) 
hingga membuat ZA merasa tidak aman dan memiliki gangguan emosi 
dan perilaku. Gejala yang muncul pada ZA diantaranya kerap 
terbayang dan teringat apa yang dilakukan Kiki terhadap dirinya hingga 
membuat ZA merasakan marah yang kuat dan memiliki keinginaan 
balas dendam. ZA merasa frustrasi karena tidak dapat melawan 
sekaligus merasa tidak aman sehingga ZA kerap membawa pisau saat 
ke luar rumah. Rasa marah dan frustrasi yang tidak dapat disalurkan 
juga membuat ZA kerap menyakiti anggota keluarga. 
4. ZA menghindari aktivitas yang berhubungan dengan kejadian, 
termasuk pemeriksaan psikologis dan proses hukum karena 
menuntutnya untuk menceritakan kembali kejadian yang dialami. ZA 
juga mengalami gangguan tidur, jika ia tertidur kerap mimpi buruk, 
menolak berinteraksi dengan orang lain, tidak berminat melakukan 
aktivitas sekolah, bahkan memutuskan berhenti sekolah. ZA lebih 
banyak berada di dalam rumah main game, mencoret dinding dan 
membolongi lantai menggunakan bor.

Halaman 14 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
5. Kondisi emosi yang tidak tersalurkan secara adaptif, proses hukum 
dan pemeriksaan psikologis yang berulang, serta ketidakpahaman ZA 
akan proses-proses tersebut membuat ZA menilai ibunya 
memaksakan keinginan sehingga memunculkan kemarahan pada 
ibunya. ZA merasa tidak dipahami serta diabaikan, juga lelah dengan 
berbagai proses yang dijalani. 
Menimbang, bahwa PIHAK 11 mengajukan barang bukti sebagai 
berikut: 
1. 1 (satu) pasang sepatu bola Nike berwarna biru 
2. 1 (satu) potong baju berwarna putih 
3. 1 (satu) unit handphone Redmi berwarna biru 
4. 1 (satu) buah Flashdisk berwarna hitam berisikan obrolan 
Whatsapp 
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang 
diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut: 
- Bahwa berawal pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi 
pada tahun 2022 anak saksi korban SAKSI KORBAN meminjamkan 2 
(dua) pasang sepatu dan 1 (satu) buah tas kepada temannya yang 
bernama BINTANG.  
- Bahwa kemudian saat anak saksi korban SAKSI KORBAN meminta 
kembali 2 (dua) pasang sepatu dan 1 (satu) buah tas tersebut BINTANG 
mengatakan kepada anak saksi korban SAKSI KORBAN bahwa 2 (dua) 
pasang sepatu dan 1 (satu) buah tas tersebut sudah BINTANG serahkan 
kepada anak korban PELAKU ANAK.  
- Bahwa pada akhir bulan November 2022 anak saksi korban SAKSI 
KORBAN meminta anak pelaku PELAKU ANAK untuk mengembalikan 2 
(dua) pasang sepatu dan 1 (satu) buah tas milik anak korban saksi 
SAKSI KORBAN, namun anak pelaku PELAKU ANAK tidak kunjung 
memberikan 2 (dua) pasang sepatu dan 1 (satu) buah tas tersebut. 
- Bahwa anak saksi korban SAKSI KORBAN terus menagih dan meminta 
anak pelaku PELAKU ANAK untuk mengembalikan 2 (dua) pasang 
sepatu dan 1 (satu) buah tas milik anak saksi korban SAKSI KORBAN 
sehingga membuat anak pelaku PELAKU ANAK kesal dan marah.  
- Bahwa pada hari Senin tanggal TANGGAL sekira pukul 21.00 WIB 
di pinggir jalan ALAMAT DISAMARKANRW. 009 Kel. PIHAK 37. Tanah 
Abang ALAMAT 1 PIHAK 61 RISKI als IKI melakukan penganiayaan 
terhadap saksi SAKSI KORBAN dengan cara memukul dengan tangan

Halaman 15 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
mengepal pipi kanan dan kiri saksi SAKSI KORBAN sebanyak 2 (dua) 
kali dan menendang kaki saksi SAKSI KORBAN sebanyak 1 (satu) kali 
- bahwa Anak pelaku MUHAMMAD RIZKI ISWANTO ALIAS IKI mengajak 
ribut saksi korban SAKSI KORBAN dengan mengatakan “ayo ribut 
anjing”, lalu Anak MUHAMMAD RIZKI ISWANTO ALIAS IKI langsung 
memukuli bagian kepala dan wajah saksi SAKSI KORBAN menggunakan 
kedua tangannya secara bergantian dengan posisi saksi SAKSI KORBAN 
duduk di pinggir trotoar sambil menutupi kepala dan wajahnya. Adapun 
kejadian penganiayaan tersebut terjadi sekitar 5 (lima) menitan dan saksi 
SAKSI KORBAN tidak melawan sedikitpun serta tidak ada yang melerai.  
- Bahwa PIHAK 41 pelaku RIZKI memukuli saksi SAKSI KORBAN, Anak 
pelaku RIZKI juga mengatakan kata-kata kasar kepada saksi korban  
SAKSI KORBAN ‘anjing’ dan ‘bego’. Setelah itu Anak pelaku RIZKI pergi 
meninggalkan saksi korban SAKSI KORBAN, sekitar 5 (lima) menitan 
Anak pelaku RIZKI kembali lagi sambil melempar sepasang sepatu bola 
ke arah kepala saksi korban SAKSI KORBAN. PIHAK 42 RIZKI 
ingin memukuli Kembali saksi korban SAKSI KORBAN namun segera 
dilerai oleh orang yang lewat yang tidak Anak pelaku RIZKI kenal. 
PIHAK 42 pelaku RIZKI meninggalkan tempat tersebut. 
- Bahwa setelah kejadian penganiayaan pertama, Anak pelaku  
MUHAMMAD RIZKI ISWANTO ALIAS IKI melakukan penganaiyaan 
kembali terhadap saksi korban SAKSI KORBAN. Adapun kejadian 
penganiayaan kedua kalinya terjadi di depan gang ALAMAT DISAMARKANIII RW. 
09 Kel. PIHAK 37. PIHAK 38 sekitar jam 03.00 WIB namun 
Anak MUHAMMAD RIZKI ISWANTO ALIAS IKI tidak ingat hari dan 
tanggalnya, yang mana Anak RIZKI mencegat sepeda motor yang 
sedang dikendarai saksi SAKSI KORBAN kemudian Anak RIZKI 
mengajak ribut saksi SAKSI KORBAN dengan mengatakan “yok ribut 
yok” kemudian Anak RIZKI memiting leher SAKSI SAKSI KORBAN dari 
samping kiri SAKSI SAKSI KORBAN, lalu Anak RIZKI dipisahkan/dilerai 
oleh sdr. FATIH dan Anak RIZKI sempat berontak tidak ingin dipisahkan; 
- PIHAK 62 pada tanggal TANGGAL sekitar jam 04.00 
WIB, yang mana awalnya saksi SAKSI 2 mengatakan kepada Anak 
pelaku RIZKI bahwa Anak  pelaku RIZKI dikatain saksi korban SAKSI 
KORBAN sok jagoan dan tengil sehingga Anak pelaku RIZKI terpancing 
emosi lalu Anak pelaku RIZKI ALAMAT DISAMARKAN. Kebon Melati PIHAK 38 
lalu menarik tangan saksi SAKSI KORBAN yang mana saksi SAKSI

Halaman 16 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
KORBAN sedang menyender di meja hingga terjatuh ke tanah dengan 
posisi duduk lalu Anak RIZKI memukul kepala saksi SAKSI KORBAN 
sebanyak 2 (dua) kali sedangkan saksi SAKSI KORBAN tidak melakukan 
perlawanan hanya menutupi bagian kepada dan wajahnya saja. 
Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan 
apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Anak pelaku  dapat 
dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; 
Menimbang, bahwa Anak pelaku  telah didakwa oleh PIHAK 11 
dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 76C jo Pasal 80 UU 
RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 2002 tentang 
PIHAK 13, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : 
1. PIHAK 63; 
2. Menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau 
turut serta melakukan Kekerasan terhadap Anak. 
Menimbang, bahwa terhadap unsur -unsur tersebut Hakim 
mempertimbangkan sebagai berikut:  
Ad. 1). Unsur “PIHAK 63” : 
     Menimbang bahwa yang dimaksud dengan “setiap orang” adalah setiap 
subyek hukum atau siapa saja dalam persidangan ini telah dihadirkan 
dipersidangan Anak pelaku PELAKU ANAK yang membenarkan semua 
identitas yang ditanyakan kepadanya dapat menjadi subjek atau pelaku tindak 
pidana dengan kualifikasi “Melakukan kekerasan terhadap anak” sebagaimana 
dimaksud dalam Pasal 76C jo Pasal 80 UU RI No. 35 tahun 2014 tentang 
Perubahan atas UU No.23 Tahun 2002 tentang PIHAK 13, sepanjang 
yang bersangkutan memenuhi syarat unsur-unsur tidak pidana di maksud dan 
dapat dipertanggung jawabkan menurut hukum pidana serta tidak ada alasan 
pemaaf yang dapat menghapuskan sifat melawan hukum dari perbuatan pidana 
yang dilakukan oleh Anak pelaku  dan tidak terdapat alasan pembenar yang 
dapat membebaskan Anak pelaku  dari pertanggungjawaban pidana atas 
perbuatan pidana yang dilakukannya.Dari fakta yang terungkap dalam 
pemeriksaan di persidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi dalam 
persidangan, yang mana keterangan tersebut diberikan di bawah sumpah 
ditinjau dalam persesuaiannya dengan keterangan Anak pelaku  maka 
daripadanya telah terbukti:  
Dengan demikian maka unsur “PIHAK 63” telah terpenuhi dan 
terbukti secara sah menurut hukum.

Halaman 17 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
Ad. 2). Unsur “Menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh 
melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan terhadap Anak”: 
Menimbang bahwa Pengertian menempatkan, membiarkan 
melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan 
Kekerasan, PIHAK 64 “menurut yurisprudensi ialah perbuatan 
dengan sengaja yang menimbulkan rasa tidak enak, rasa sakit atau luka, 
atau perbuatan dengan sengaja merusak kesehatan seorang anak; 
Pengertian “PIHAK 65” adalah adanya niat si pelaku dengan 
kesadarannya yang ditujukan terhadap seluruh kejahatan itu, artinya 
memang ada disengaja oleh si pelaku untuk melakukan sejak semula, 
selain itu pelaku menyadari dan mengetahui akibat dari perbuatannya 
yaitu bisa menyebabkan korban menjadi sakit atau luka; 
Menimbang bahwa yang dimaksud dengan kekerasan adalah 
setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan 
atau penderitaan secara fisik, psikis seksual, dan/atau penelantaran 
termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau 
perampasan kemerdekaan secara melawan hukum (pasal 1 angka 16 
UU RI No. 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No. 23 
tahun 2002 tentang perlindungan Anak). 
Menimbang bahwa yang dimaksud dengan anak sebagaimana 
ketentuan pasal 1 angka 1 UU RI No. 17 tahun 2016 tentang perubahan 
kedua atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan Anak adalah 
seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak 
yang masih dalam kandungan 
Dari fakta yang terungkap dalam pemeriksaan di persidangan 
yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi, petunjuk dan keterangan 
Anak pelaku ditinjau dalam persesuaiannya dengan barang bukti maka 
dari padanya diperoleh fakta:   
 Bahwa berawal pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat 
diingat lagi pada tahun 2022 anak saksi korban SAKSI KORBAN 
meminjamkan 2 (dua) pasang sepatu dan 1 (satu) buah tas 
kepada temannya yang bernama BINTANG. Kemudian saat anak 
saksi korban SAKSI KORBAN meminta kembali 2 (dua) pasang 
sepatu dan 1 (satu) buah tas tersebut,BINTANG mengatakan 
kepada anak saksi korban SAKSI KORBAN bahwa 2 (dua) pasang 
sepatu dan 1 (satu) buah tas tersebut sudah BINTANG serahkan 
kepada anak korban PELAKU ANAK.

Halaman 18 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
 PIHAK 66 sekira pada akhir bulan November 2022 anak 
saksi korban SAKSI KORBAN meminta anak pelaku PELAKU 
ANAK untuk mengembalikan 2 (dua) pasang sepatu dan 1 (satu) 
buah tas milik anak korban saksi SAKSI KORBAN, namun anak 
pelaku PELAKU ANAK tidak kunjung memberikan 2 (dua) pasang 
sepatu dan 1 (satu) buah tas tersebut. 
 Bahwa pada hari Senin tanggal TANGGAL sekira Pukul 
18.35 WIB anak saksi korban SAKSI KORBAN terus menagih dan 
meminta anak pelaku PELAKU ANAK untuk mengembalikan 2 
(dua) pasang sepatu dan 1 (satu) buah tas milik anak saksi korban 
SAKSI KORBAN sehingga membuat anak pelaku PELAKU ANAK 
kesal dan marah.  
 PIHAK 66 di hari yang sama sekira Pukul 21.00 WIB, 
anak pelaku PELAKU ANAK mendatangi anak saksi korban SAKSI 
KORBAN yang saat itu sedang bermain gitar di pinggir PIHAK 67 
Bunder RW.09 PIHAK 21, PIHAK 68 
Abang, ALAMAT 1 Pusat bersama temannya yang bernama RIDHO; 
 PIHAK 39 anak pelaku PELAKU ANAK mengajak anak 
saksi korban SAKSI KORBAN berkelahi, lalu anak pelaku PELAKU 
ANAK langsung memukuli bagian kepala dan wajah anak saksi 
korban SAKSI KORBAN menggunakan kedua tangannya secara 
bergantian dengan posisi anak saksi korban SAKSI KORBAN 
duduk di pinggir trotoar sambil menutupi kepala dan wajahnya 
sedangkan anak pelaku PELAKU ANAK dalam posisi berdiri.  
 Bahwa setelah anak pelaku PELAKU ANAK memukuli anak saksi 
korban SAKSI KORBAN, anak pelaku PELAKU ANAK pergi 
meninggalkan anak saksi korban SAKSI KORBAN sambil 
mengumpat kepada anak saksi korban SAKSI KORBAN dengan 
mengatakan “anjing lo, bego lo” lalu sekira 5 menit kemudian anak 
pelaku PELAKU ANAK datang lagi sambil membawa sepasang 
sepatu milik anak saksikorban  SAKSI KORBAN lalu anak pelaku 
PELAKU ANAK melempar dengan keras sepasang sepatu 
tersebut ke arah anak saksi korban SAKSI KORBAN. Kemudian 
anak pelaku PELAKU ANAK ingin memukuli lagi anak saksi korban 
SAKSI KORBAN namun berhasil dilerai oleh pengguna jalan 
sekitar.  
 bahwa  anak saksi korban SAKSI KORBAN pulang ke rumahnya

Halaman 19 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
yang beralamat di Rusunawa KS. PIHAK 24 A Lt..12 No. 08, 
PIHAK 25 I ALAMAT DISAMARKAN, 
PIHAK 27 ALAMAT 1 Barat untuk beristirahat, namun 
anak saksi korban SAKSI KORBAN merasakan sakit yang amat 
sangat pada bagian leher dan kepalanya sehingga anak saksi 
korban SAKSI KORBAN tidak dapat tidur. 
 Bahwa  pada hari Selasa tanggal TANGGAL sekira pukul 
05.30 WIB, saksi SAKSI 1 yang merupakan ibu anak saksi korban 
SAKSI KORBAN membangunkan anak saksi korban korban 
SAKSI KORBAN untuk bersiap pergi ke sekolah namun anak saksi 
korban SAKSI KORBAN mengatakan tidak mau sekolah karena 
merasa sakit pada bagian kepala. Lalu sekitar Pukul 07.00 WIB 
anak saksi korban SAKSI KORBAN meminta obat kepada saksi 
SAKSI 1 dan menceritakan peristiwa pemukulan yang dilakukan 
oleh anak pelaku PELAKU ANAK kepada anak saksi korban 
SAKSI KORBAN; 
 Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat 
anak pelaku MUHAMMAD RIZKI ISWANTO alias IKI ingat lagi 
sekira pukul 04.00 wib bertempat di depan gang ALAMAT DISAMARKAN
RW.09 Kel. PIHAK 40, Kec. PIHAK 38, ALAMAT 1 Pusat, 
melihat anak saksi korban SAKSI KORBAN sedang mengendarai 
sepeda motor bersama Sdr. DION. Kemudian anak pelaku 
MUHAMMAD RIZKI ISWANTO alias IKI menghadang anak saksi 
korban SAKSI KORBAN dan mengajak anak saksi SAKSI 
KORBAN berkelahi namun anak saksi korban SAKSI KORBAN 
tidak mau sehingga anak pelaku  MUHAMMAD RIZKI ISWANTO 
alias IKI langsung mempiting bagian leher anak saksi SAKSI 
KORBAN dari sebelah kiri anak saksi SAKSI KORBAN namun 
berhasil dilerai oleh sdr. FATIH.  
 Bahwa  anak pelaku MUHAMMAD RIZKI ISWANTO alias IKI 
memukul anak saksi SAKSI KORBAN pada bagian pinggang 
sebelah kiri sebanyak 1 (satu) kali lalu pergi meninggalkan anak 
saksi korban SAKSI KORBAN.  
 Bahwa hari sabtu tanggal TANGGAL sekira pukul 04.00 
wib, anak pelaku mendatangi saksi yang saat itu sedang bermain 
di warnet DAENG bersama temannya yakni anak saksi SAKSI 2. 
Kemudian anak pelaku menarik tangan anak saksi SAKSI

Halaman 20 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
KORBAN untuk keluar dari warnet dan membawa anak saksi 
korban SAKSI KORBAN ke jalan PIHAK 45. PIHAK 69 
Abang.  
 PIHAK 70 ditempat tersebut, anak pelaku memukul 
anak saksi korban ZIDAN AL dengan posisi awal anak saksi 
sedang berdiri menyender di meja lalu anak pelaku MUHAMMAD 
RIZKI ISWANTO alias IKI menarik tangan anak saksi SAKSI 
KORBAN sehingga anak saksi SAKSI KORBAN jatuh ke tanah 
dengan posisi duduk lalu anak MUHAMMAD RIZKI ISWANTO 
alias IKI memukul kepala anak saksi SAKSI KORBAN sebanyak 2 
(dua) kali dan menendang menggunakan lutut 1 (satu) kali. 
Setelah itu anak saksi korban SAKSI KORBAN pulang ke rumah 
 Bahwa pada tanggal TANGGAL, terhadap anak saksi 
SAKSI KORBAN dilakukan pemeriksaan pada PIHAK 30 
PIHAK 71 yaitu sebagaimana dalam PIHAK 29 
dari PIHAK 28 Nomor: 
273/Ver/RSUDTarakan/XII/2022 tanggal TANGGAL yang 
dibuat dan ditandatangani oleh PIHAK 32 dr. Rozma, yang 
pada pokoknya menerangkan pada tanggal TANGGAL 
Pukul 16.30 WIB bertempat di IGD PIHAK 30 Daerah 
Tarakan ALAMAT 1, telah melakukan pemeriksaan atas korban 
dengan nomor rekam medis: 01527733 atas nama SAKSI 
KORBAN dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut: 
Pada anak laki-laki berusia empat belas tahun ini ditemukan 
luka lecet pada batang hidung dan bibir bawah, memar pada 
lengan atas kanan serta pembengkakan pada dahi akibat 
kekerasan tumpul yang tidak menimbulkan penyakit atau 
halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau 
pencaharian. 
- PIHAK 57 dan Konseling dari Pusat 
PIHAK 73 dan Anak (PPA) Provinsi DKI ALAMAT 1 
nomor 7280/BP.03.01 tanggal TANGGAL yang dibuat dan 
ditandatangani oleh psikolog PIHAK 59, M.Psi, Psikolog yang 
dilakukan pemeriksaan pada TANGGAL, TANGGAL, 
TANGGAL dan TANGGAL yang pada pokoknya 
menerangkan : 
1. Berdasarkan keterangan dari ZA, ZA diduga mengalami

Halaman 21 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
peristiwa traumatis yakni kekerasan fisik berupa pemukulan 
dan penendangan pada bagian tubuh ZA yang menurut ZA 
dilakukan oleh Kiki dan teman-teman Kiki. Kejadian yang 
dilakukan Kiki lebih dari satu kali dan membuat ZA mengalami 
luka dan nyeri di beberapa area tubuhnya, termasuk kepala. 
2. Pada saat peristiwa tersebut terjadi, ZA tidak cukup berdaya 
untuk melakukan perlawanan mengingat ZA sendirian 
sementara Kiki bersama beberapa orang temannya. 
Kondisinya saat itu dimana ZA mengalami kekerasan secara 
tiba-tiba membuatnya tidak berdaya dan tidak siap melakukan 
sesuatu karena ZA tidak menduga bahwa hal tersebut akan 
terjadi. 
3. Peristiwa yang dialaminya berdampak kuat secara psikologis 
berupa PIHAK 60 (gangguan stress 
pascatrauma) hingga membuat ZA merasa tidak aman dan 
memiliki gangguan emosi dan perilaku. Gejala yang muncul 
pada ZA diantaranya kerap terbayang dan teringat apa yang 
dilakukan Kiki terhadap dirinya hingga membuat ZA 
merasakan marah yang kuat dan memiliki keinginaan balas 
dendam. ZA merasa frustrasi karena tidak dapat melawan 
sekaligus merasa tidak aman sehingga ZA kerap membawa 
pisau saat ke luar rumah. Rasa marah dan frustrasi yang tidak 
dapat disalurkan juga membuat ZA kerap menyakiti anggota 
keluarga. 
4. ZA menghindari aktivitas yang berhubungan dengan kejadian, 
termasuk pemeriksaan psikologis dan proses hukum karena 
menuntutnya untuk menceritakan kembali kejadian yang 
dialami. ZA juga mengalami gangguan tidur, jika ia tertidur 
kerap mimpi buruk, menolak berinteraksi dengan orang lain, 
tidak berminat melakukan aktivitas sekolah, bahkan 
memutuskan berhenti sekolah. ZA lebih banyak berada di 
dalam rumah main game, mencoret dinding dan membolongi 
lantai menggunakan bor. 
5. Kondisi emosi yang tidak tersalurkan secara adaptif, proses 
hukum dan pemeriksaan psikologis yang berulang, serta 
ketidakpahaman ZA akan proses-proses tersebut membuat ZA 
menilai ibunya memaksakan keinginan sehingga

Halaman 22 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
memunculkan kemarahan pada ibunya. ZA merasa tidak 
dipahami serta diabaikan, juga lelah dengan berbagai proses 
yang dijalani. 
- Bahwa berdasarkan PIHAK 23: 0953/KLT/07-JP/2015 
tanggal TANGGAL, pada pokoknya menunjukan bahwa 
anak SAKSI KORBAN lahir pada tanggal TANGGAL 
sehingga pada saat kejadian perkara, anak SAKSI KORBAN 
berusia 14 (empat) belas tahun sehingga menurut Pasal 1 Angka 3 
Undang-PIHAK 18 Nomor 11 Tahun 2012 
tentang Sistem PIHAK 19 adalah termasuk dalam 
golongan anak. 
Dengan demikian maka unsur “Menempatkan, membiarkan, melakukan, 
menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan terhadap 
Anak” telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan menurut 
hukum . 
Menimbang, bahwa oleh karena seluruh unsur dari Pasal 76C jo Pasal 
80 UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 2002 
tentang PIHAK 13 terpenuhi, maka Anak pelaku haruslah dinyatakan 
telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana 
sebagaimana didakwakan dalam dakwaan tunggal,  
Menimbang, bahwa penuntut umum memohon agar anak pelaku 
dihukum penjara selama 1 tahun dimana hakim akan mempertimbangkan 
tuntutan tersebut dan mempertimbangkan sebagai berikut; 
Menimbang bahwa dalam undang -undang nomor 35 tahun 2014 
tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 2002 tentang PIHAK 13 
pasal 1 ayat (2)  dimana anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) adalah 
anak yang berkonflik dengan hukum  baik dia sebagai korban, pelaku ataupun 
saksi yang wajib dilindungi. 
Menimbang bahwa dalam perkara ini anak pelaku melakukan perbuatan 
terhadap anak korban pada tahun 2022 dimana anak pelaku berusia 15 tahun 
tahun sedangkan anak korban berusia 14 tahun yang kedua-dua nya baik 
pelaku dan korban merupakan anak dan kejadian ini terjadi  dari pertemanan 
dan menjadi tidak berteman, Hakim menilai anak pelaku pada usia tersebut 
belum dapat berfikir matang karena pada diri anak pertumbuhan otaknya belum 
tumbuh dengan sempurna yang berakibat belum dapat mempertimbangkan 
dengan baik apakah akibat perbuatan yang ia lakukan akan berdampak berat 
terhadap korban;

Halaman 23 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
Bahwa adanya dampak lanjutan yang terjadi pada anak Korban hakim 
menilai adanya sifat introvert atau tertutup dari anak korban yang tidak dapat 
menceritakan perlakuan buruk orang lain kepada orang tua atau keluarga 
terdekat juga berakibat menambah berat beban fikiran anak korban, dimana 
anak korban adalah seorang yang tidak dapat dapat membela diri dan hanya 
membiarkan dirinya diperlakukan dengan tidak baik oleh anak pelaku .sehingga 
perbuatan anak pelaku menyebabkan anak  korban mengalami gangguan 
psikologis berupa PIHAK 60 (gangguan stress 
pascatrauma) dan PIHAK 74 and PIHAK 75; 
Menimbang bahwa Anak pelaku pada saat persidangan ini adalah 
seorang pelajar yang duduk dikelas 12 (dua belas ) atau 3 (tiga) SMA yang 
pada saat persidangan sedangan mengikuti ujian akhir ; 
Menimbang, bahwa Hakim sependapat  bahwa ada sangsi yang harus 
dikenakan terhadap anak pelaku akan tetapi sangsi yang dikenakan harus juga 
dapat menjadi efek jera dan sekaligus Pendidikan bagi anak pelaku tanpa 
menimbulkan efek negative dan menjauhkan stigma penjara yang merupakan 
stigma negative dalam Masyarakat dan dimana diharapkan sangsi yang 
dikenakan membuat anak pelaku ke depan untuk menjadi lebih baik;  
Menimbang bahwa dengan pertimbangan diatas hakim anak akan 
menjatuhkan putusan sebagaimana amar putusan dibawah ini:   
 Menimbang, bahwa oleh karena Anak pelaku tidak ditahan dan 
menurut pendapat Hakim tidak cukup alasan untuk menahan, maka Anak 
pelaku  tidak ditahan; 
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan 
untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:  
1. 1 (satu) pasang sepatu bola Nike berwarna biru 
2. 1 (satu) potong baju berwarna putih 
3. 1 (satu) unit handphone Redmi berwarna biru 
4. 1 (satu) buah Flashdisk berwarna hitam berisikan obrolan Whatsapp 
Menimbang, bahwa barang bukti tersebut yang telah disita dari Saksi 
SAKSI 1 selaku orangtua korban,  maka terhadap barang bukti dikembalikan 
kepada Saksi SAKSI 1;   
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri Anak 
pelaku, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang 
memberatkan dan yang meringankan yang ada pada Anak pelaku; 
Hal-hal yang memberatkan: 
- PIHAK 76 pelaku  PELAKU ANAKmeresahkan masyarakat

Halaman 24 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
- PIHAK 76 pelaku PELAKU ANAKmengakibatkan anak korban 
SAKSI KORBAN mengalami luka lecet pada batang hidung dan bibir 
bawah, memar pada lengan atas kanan serta pembengkakan pada dahi 
akibat kekerasan tumpul  
- PIHAK 76 pelaku mengakibatkan anak korban SAKSI KORBAN 
mengalami gangguan psikologis berupa PIHAK 60 
(gangguan stress pascatrauma) dan PIHAK 74 and Depressive 
Disorder. 
Hal-hal yang meringankan: 
- Anak pelaku bersikap sopan dan mengakui semua perbuatanya. 
- Anak pelaku belum pernah dihukum. 
- Anak pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.  
Menimbang, bahwa oleh karena anak Pelaku  dijatuhi tindakan maka 
haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;  
 
Memperhatikan, Pasal 76C jo Pasal 80 UU RI No. 35 tahun 2014 
tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 2002 tentang PIHAK 13, 
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang PIHAK 77 dan Undang-
undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang PIHAK 78 serta peraturan 
perundang-undangan lain yang bersangkutan;  
 
MENGADILI: 
1. PIHAK 12 pelaku  PELAKU ANAK  telah terbukti secara sah dan 
menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “melakukan Kekerasan 
terhadap Anak.“ sebagaimana dalam dakwaan  tunggal  PIHAK 11; 
2. Menjatuhkan pidana terhadap anak  PELAKU ANAK oleh karena itu dengan 
tindakan dikembalikan kepada orang tua untuk dibina,diasuh dan dididik dengan 
pengawasan dan bimbingan dari pembimbing kemasyarakatan  dan 
mewajibkan anak PELAKU ANAK untuk mengikuti PIHAK 79 
disentra PIHAK 17 ALAMAT 1 selama 8 ( delapan) Bulan ; 
3. Menetapkan barang bukti berupa : 
a. 1 (satu) pasang sepatu bola Nike berwarna biru 
b. 1 (satu) potong baju berwarna putih 
c. 1 (satu) unit handphone Redmi berwarna biru 
d. 1 (satu) buah Flashdisk berwarna hitam berisikan obrolan 
Whatsapp 
dikembalikan kepada saksi SAKSI 1.

Halaman 25 dari 25 TERDAKWA 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN Jkt.Pst 
 
4. Membebankan kepada  anak untuk membayar biaya perkara sebesar Rp2.500,00 
( dua ribu lima ratus rupiah ) ;  
Demikianlah diputuskan pada hari Rabu, tanggal TANGGAL, oleh 
Dr. PIHAK 80, S.H., M.H., sebagai PIHAK 81 pada SAKSI 1 
SAKSI 1 ALAMAT 1 Pusat, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk 
umum pada hari dan tanggal itu juga, dengan dibantu oleh DIAH SUSILOWATI, 
S.H., M.H., PIHAK 82 pada SAKSI 1 SAKSI 1 
ALAMAT 1 Pusat, serta dihadiri oleh PIHAK 84, S.H., M.H., 
PIHAK 11 dan anak Pelaku didampingi Penasehat hukumnya, 
PIHAK 85 dan orangtua / wali;       
 
      
PIHAK 82, 	Hakim, 
 
 
PIHAK 86, S.H., M.H. 	Dr. PIHAK 80, S.H., M.H.

Log Perubahan

Custom 1x

Asli:

P U T U S A N

Diganti:

TES 1

Custom 24x

Asli:

Jakarta

Diganti:

ALAMAT 1

Names 25x

Asli:

Putusan Nomor

Diganti:

TERDAKWA

Names 9x

Asli:

Pengadilan Negeri

Diganti:

SAKSI 1

Names 1x

Asli:

Anak Pelaku

Diganti:

SAKSI 2

Names 1x

Asli:

Bali Kec

Diganti:

SAKSI 3

Names 1x

Asli:

Hukumnya Yana Sukma

Diganti:

KORBAN

Names 1x

Asli:

Bambang Joko Mulyono

Diganti:

PENGGUGAT

Names 0x

Asli:

Ketua Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri

Diganti:

TERGUGAT

Names 1x

Asli:

Pusat Nomor

Diganti:

PIHAK 8

Names 1x

Asli:

Penetapan Hakim Nomor

Diganti:

PIHAK 9

Names 1x

Asli:

Pelaku Anak

Diganti:

PIHAK 10

Names 12x

Asli:

Penuntut Umum

Diganti:

PIHAK 11

Names 2x

Asli:

Menyatakan Anak

Diganti:

PIHAK 12

Names 7x

Asli:

Perlindungan Anak

Diganti:

PIHAK 13

Names 0x

Asli:

Jaksa Penuntut Umum

Diganti:

PIHAK 14

Names 2x

Asli:

Penasihat Hukum

Diganti:

PIHAK 15

Names 1x

Asli:

Anak Muhammad Rizki Iswanto Alias

Diganti:

PIHAK 16

Names 2x

Asli:

Mulya Jaya

Diganti:

PIHAK 17

Names 3x

Asli:

Undang Republik Indonesia

Diganti:

PIHAK 18

Names 3x

Asli:

Peradilan Pidana Anak

Diganti:

PIHAK 19

Names 2x

Asli:

Jalan Jati Bunder

Diganti:

PIHAK 20

Names 3x

Asli:

Kelurahan Kebon Kacang

Diganti:

PIHAK 21

Names 2x

Asli:

Kecamatan Tanah Abang

Diganti:

PIHAK 22

Names 3x

Asli:

Akta Kelahiran Nomor

Diganti:

PIHAK 23

Names 2x

Asli:

Tubun Tower

Diganti:

PIHAK 24

Names 2x

Asli:

Jalan Taman Bunga

Diganti:

PIHAK 25

Names 2x

Asli:

Kelurahan Kota Bambu Selatan

Diganti:

PIHAK 26

Names 2x

Asli:

Kecamatan Palmerah

Diganti:

PIHAK 27

Names 5x

Asli:

Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan

Diganti:

PIHAK 28

Names 3x

Asli:

Visum Et Repertum

Diganti:

PIHAK 29

Names 3x

Asli:

Rumah Sakit Umum

Diganti:

PIHAK 30

Names 1x

Asli:

Daerah Tarakan Nomor

Diganti:

PIHAK 31

Names 3x

Asli:

Dokter Pemeriksa

Diganti:

PIHAK 32

Names 0x

Asli:

Undang Republik Indonesia Nomor

Diganti:

PIHAK 33

Names 0x

Asli:

Sistem Peradilan Pidana Anak

Diganti:

PIHAK 34

Names 0x

Asli:

Penasihat Hukum Anak

Diganti:

PIHAK 35

Names 8x

Asli:

Jati Bunder

Diganti:

PIHAK 36

Names 6x

Asli:

Kebon Kacang Kec

Diganti:

PIHAK 37

Names 11x

Asli:

Tanah Abang

Diganti:

PIHAK 38

Names 5x

Asli:

Bahwa Kemudian

Diganti:

PIHAK 39

Names 4x

Asli:

Kebon Kacang

Diganti:

PIHAK 40

Names 3x

Asli:

Saat Anak

Diganti:

PIHAK 41

Names 5x

Asli:

Kemudian Anak

Diganti:

PIHAK 42

Names 1x

Asli:

Polres Metro

Diganti:

PIHAK 43

Names 2x

Asli:

Lalu Anak

Diganti:

PIHAK 44

Names 3x

Asli:

Lontar Kel

Diganti:

PIHAK 45

Names 0x

Asli:

Melati Tanah Abang

Diganti:

PIHAK 46

Names 1x

Asli:

Saksi Anak

Diganti:

PIHAK 47

Names 0x

Asli:

Dishub Kebon Kacang Tanah Abang

Diganti:

PIHAK 48

Names 5x

Asli:

Bahwa Anak

Diganti:

PIHAK 49

Names 0x

Asli:

Jati Bunder Raya

Diganti:

PIHAK 50

Names 0x

Asli:

Kebon Kacang Tanah Abang

Diganti:

PIHAK 51

Names 0x

Asli:

Bahwa Saat Anak

Diganti:

PIHAK 52

Names 1x

Asli:

Kacang Kec

Diganti:

PIHAK 53

Names 0x

Asli:

Kebon Melati Tanah Abang

Diganti:

PIHAK 54

Names 1x

Asli:

Penasehat Hukumnya

Diganti:

PIHAK 55

Names 0x

Asli:

Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Nomor

Diganti:

PIHAK 56

Names 2x

Asli:

Hasil Pemeriksaan Psikologis

Diganti:

PIHAK 57

Names 1x

Asli:

Pusat Perlindungan

Diganti:

PIHAK 58

Names 2x

Asli:

Maya Aryani

Diganti:

PIHAK 59

Names 4x

Asli:

Post Traumatic Stress Disorder

Diganti:

PIHAK 60

Names 1x

Asli:

Pusat Anak

Diganti:

PIHAK 61

Names 1x

Asli:

Bahwa Lalu Kemudian

Diganti:

PIHAK 62

Names 3x

Asli:

Setiap Orang

Diganti:

PIHAK 63

Names 1x

Asli:

Terhadap Anak

Diganti:

PIHAK 64

Names 1x

Asli:

Dengan Sengaja

Diganti:

PIHAK 65

Names 2x

Asli:

Bahwa Selanjutnya

Diganti:

PIHAK 66

Names 1x

Asli:

Jalan Jati

Diganti:

PIHAK 67

Names 1x

Asli:

Kecamatan Tanah

Diganti:

PIHAK 68

Names 1x

Asli:

Kebon Melati Tanah

Diganti:

PIHAK 69

Names 1x

Asli:

Bahwa Sesampainya

Diganti:

PIHAK 70

Names 1x

Asli:

Daerah Tarakan

Diganti:

PIHAK 71

Names 0x

Asli:

Rumah Sakit Umum Daerah

Diganti:

PIHAK 72

Names 1x

Asli:

Perlindungan Perempuan

Diganti:

PIHAK 73

Names 2x

Asli:

Mixed Anxiety

Diganti:

PIHAK 74

Names 1x

Asli:

Depressive Disorder

Diganti:

PIHAK 75

Names 3x

Asli:

Perbuatan Anak

Diganti:

PIHAK 76

Names 1x

Asli:

Pengadilan Anak

Diganti:

PIHAK 77

Names 1x

Asli:

Hukum Acara Pidana

Diganti:

PIHAK 78

Names 1x

Asli:

Pelatihan Kerja

Diganti:

PIHAK 79

Names 2x

Asli:

Ida Satriani

Diganti:

PIHAK 80

Names 1x

Asli:

Hakim Anak

Diganti:

PIHAK 81

Names 2x

Asli:

Panitera Pengganti

Diganti:

PIHAK 82

Names 0x

Asli:

Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri

Diganti:

PIHAK 83

Names 1x

Asli:

Tri Yanti Merlyn Christin Pardede

Diganti:

PIHAK 84

Names 1x

Asli:

Pembimbing Kemasyarakatan

Diganti:

PIHAK 85

Names 1x

Asli:

Diah Susilowati

Diganti:

PIHAK 86

Address 8x

Asli:

Jl. PIHAK 36

Diganti:

ALAMAT DISAMARKAN

Address 0x

Asli:

Jl. PIHAK 36 III RW

Diganti:

ALAMAT DISAMARKAN

Address 2x

Asli:

Jl. PIHAK 45

Diganti:

ALAMAT DISAMARKAN

Address 0x

Asli:

Jl. PIHAK 36 RW

Diganti:

ALAMAT DISAMARKAN

Address 0x

Asli:

Jl. PIHAK 36 Raya RW

Diganti:

ALAMAT DISAMARKAN

Address 1x

Asli:

Jl. Sabeni

Diganti:

ALAMAT DISAMARKAN

Address 1x

Asli:

Jl. Lontar

Diganti:

ALAMAT DISAMARKAN

Address 1x

Asli:

RT 002/001 PIHAK 26

Diganti:

ALAMAT DISAMARKAN

Date 2x

Asli:

3 Januari 2007

Diganti:

TANGGAL

Date 1x

Asli:

24 Maret 2025

Diganti:

TANGGAL

Date 1x

Asli:

20 Maret 2025

Diganti:

TANGGAL

Date 1x

Asli:

10 April 2025

Diganti:

TANGGAL

Date 1x

Asli:

17 April 2025

Diganti:

TANGGAL

Date 1x

Asli:

9 Oktober 2024

Diganti:

TANGGAL

Date 1x

Asli:

15 April 2009

Diganti:

TANGGAL

Date 1x

Asli:

01 Oktober 2007

Diganti:

TANGGAL

Date 2x

Asli:

05 Desember 2022

Diganti:

TANGGAL

Date 9x

Asli:

5 Desember 2022

Diganti:

TANGGAL

Date 2x

Asli:

7 Februari 2008

Diganti:

TANGGAL

Date 7x

Asli:

24 Desember 2022

Diganti:

TANGGAL

Date 2x

Asli:

12 Desember 2022

Diganti:

TANGGAL

Date 2x

Asli:

29 Desember 2023

Diganti:

TANGGAL

Date 2x

Asli:

23 Agustus 2023

Diganti:

TANGGAL

Date 2x

Asli:

10 November 2023

Diganti:

TANGGAL

Date 1x

Asli:

6 Desember 2022

Diganti:

TANGGAL

Date 1x

Asli:

10 Agustus 2023

Diganti:

TANGGAL

Date 1x

Asli:

30 November 2023

Diganti:

TANGGAL

Date 1x

Asli:

24 Agustus 2015

Diganti:

TANGGAL

Date 1x

Asli:

23 April 2025

Diganti:

TANGGAL

Statistik

117

Total Perubahan

Jenis Entitas

Breakdown per Jenis:

Custom 2

Names 86

Address 8

Date 21

Informasi

Preview & Edit

PN_Jkt.Pst_2025_Pid.Sus-Anak_8_putusan_anonimisasi (1).pdf

Editor Dokumen

Log Perubahan

Statistik

Breakdown per Jenis: